BATAK NETWORK - Horas ma dihita saluhutna. Kembali kami datang kehadapan Amang dohot Inang yang kami hormati untuk berbagi turi-turian yang baik bagi kawula muda batak.
Inilah 36 ‘Partuturan’ (Tutur Sapa) Batak Toba yang Wajib Kita Tahu |
Bagi anak muda Batak yang lahir di pangarantoan (perantauan), pasti suka bingung harus manggil apa ketika berjumpa dengan sanak keluarga dalam sebuah pesta atau arisan.
Kalau masih ompung, tulang, namboru, tentunya gampang kali diingat. Nah, bagimana kalau sudah tulang rorobot ataupun ito mangulahi. Langsung deh kita tepar,,,, ha-ha-ha.
Ups... sabar dulu, jangan langsung tepar ya... Di sinilah pentingnya kita belajar adat dan budaya kita sendiri. Satu hal, bahwa Batak itu Unik dan menjunjung tinggi kehormatan dalam bertutur sapa. Dalam partuturan atau panggilan kekerabatan dalam adat Batak Toba setidaknya ada 36 jenis partuturan yang wajib kita tahu.
Partuturan ini pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari Falsafah Hidup Batak Toba, yaitu Dalihan Natolu, yaitu: Somba Marhula-hula, Manat Mardongan Tubu (Sabutuha) dan Elek Marboru.
Inilah 36 ‘Partuturan’ (Tutur Sapa) Batak Toba yang Wajib Kita Tahu, menurut pengelompokan Dalihan Na Tolu
Partuturan (Tutur Sapa) Batak Toba Dalam "Hula-hula"
Tutur sapa dalam hula-hula terdiri dari delapan, yakni:
- Bona Ni Ari (Tulang dari ompu kandung)
- Bona Tulang (Tulang dari ayah)
- Ompu Bao (kedua orangtua dari ibu kandung)
- Tulang (Saudara laki-laki ibu kandung)
- Nantulang (istri tulang)
- Lae (anak laki-laki tulang)
- Bao (besan)
- Paramaan/Tulang Na Poso (panggilan kepada anak laki-laki dari abang namboru oleh namboru/amangboru).
Partuturan (Tutur Sapa) Batak Toba Dalam "Dongan Tubu (Sabutuha)"
Partuturan dalam Dongan Sabutuha ada 16 jenis, yakni
- Ompu Parsadaan (Ompu yang bisa dilacak sebagai persamaan antara dua orang semarga) yang merupakan tingkat tertinggi dalam susunan hubungan partuturan
- Ompu Mangulahi (Ompu dari Ompu)
- Ama Mangulahi (bapak dari ompu suhut)
- Ompu Suhut (Ompu kandung/ayahnya ayah)
- Ama Suhut (Ayah kandung)
- Haha (Abang kandung)
- Anggi (Adik kandung)
- Anak
- Pahompu (cucu cewek dan cowok)
- Nini (cicit laki-laki)
- Nono (cicit perempuan)
- Ondok-ondok (cucu dari cucu laki-laki)
- Ompu Boru (orang tua perempuan dari ayah)
- Ina Pangintubu (ibu kandung)
- Haha Boru (istri dari abang kandung)
- Anggi Boru (istri adik laki-laki).
Kalau dijumlahkan Partuturan (Tutur Sapa) Batak Toba dalam "Hula-hula" dan "Dongan Tubu (Sabutuha)", maka akan berjumlah 24. Angka ini merupakan cerminan pada sistem waktu Batak Toba, yaitu dua belas jam Kerajaan Matahari dan dua belas jam Kerajaan Bulan dalam sehari.
Seperti terbitnya bulan, matahari dan bumi yang bergerak menurut sistemnya, demikian juga hubungan tutur sapa tersebut memerankan peranannya masing-masing demi keteraturan masyarakat. Bagaimana, Keren kali kan budaya Batak itu
Partuturan (Tutur Sapa) Batak Toba Dalam "Boru"
Tutur sapa dalam Boru terdiri dari 12, yakni:
- Ito (saudara perempuan satu marga, anak perempuan dari namboru)
- Lae (anak laki-laki tulang, anak laki-laki dari namboru)
- Amangboru (Suami dari saudara perempuan ayah)
- Namboru (Saudara perempuan ayah)
- Hela (suami dari anak perempuan)
- Boru (anak kandung perempuan)
- Ito Mangulahi (Namboru kandung ayah kandung)
- Lae Mangulahi (Suami dari Ito Mangulahi)
- Bere (semua keturunan dari adik/kakak perempuan)
- Pariban (anak perempuan dari tulang)
- Tulang rorobot (tulang ibu beserta keturunannya)
- Nantulang rorobot (istri dari tulang rorobot).
Sebenarnya Partuturan (Tutur Sapa) Batak Toba yang kami paparkan diatas, belum cukup untuk memahami kompleksitas keluarga Batak. Sebagai orang tua, alangkah baiknya bila nilai-nilai budaya adat istiadat Batak Toba ini selalu diajarkan kepada generasi-generasi muda batak. Sebaliknya, sebagai Anak Muda Batak, jangan malu untuk bertanya langsung kepada orangtua, keluarga, atau kepada siapa saja yang bisa dituakan (panutan). Dengan begitu, kita tidak dianggap tidak tahu adat atau martutur.
Zaman mungkin berubah, tapi kita jangan sampai masa bodoh apalagi malu sama yang namanya budaya dan adat batak. Justru inilah yang harus kita jaga kelestariannya sampai kapanpun. Inilah kebanggan dari Bangso Batak yaitu menjunjung tinggi kehormatan Batak. Oleh karena itu, mari kita Bangga akan Budaya Kita, dan tetap belajar. Tahukah Anda, Saya Bangga Jadi Orang Batak.
Demikianlah turi-turian mengenai "Partuturan (Tutur Sapa) Batak Toba yang Wajib Kita Tahu". Harapan kami, semoga Turi-turian ini bisa berguna dan bermanfaat. Tuhan Memberkati. Horas.
Thanks for reading & sharing FACE BATAK
0 komentar:
Posting Komentar