Etnis Pakpak mendiami wilayah Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Pakpak memiliki khasanah tarian tradisional yang identik dengan pola kehidupan sehari-hari suku Pakpak. Tari tradisional Pakpak kerap ditampilkan dalam acara adat maupun acara biasa. Tari dalam Bahasa Pakpak adalah Tatak.
Berikut jenis tarian tradisional Pakpak :
1. Tari Tatak Menapu Kopi/ Memupu
Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di Tanah Pakpak. Tatak Muat Kopi ini menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi (petani) di kampungnya saat datang musim panen.
2. Tari Tatak Garo Garo
Tari ini menggambarkan kehidupan burung, terbang kesana kemari mencari makan dan bersendau gurau dengan kawan-kawannya. Tatak Garo Garo merupakan tatak yang menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang mencari pasangan di kampungnya namun tidak juga menemukannya karena pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut membawa pulang sang kekasih. Tatak ini biasa diiringi dengan lagu pertangis-tangis Menci. Masyarakat Pakpak sendiri menari-kan tarian ini ketika masa panen tiba yang menandakan sukacita masyarakat atas panen yang berlimpah.
3. Tari Tatak Dembas Simanguda
Tari ini menceritakan tentang doa dan mohon berkat petani yang disampaikan kepada nenek moyang (Sarat spiritual magis yaitu animisme karena menyebut berkali-kali "Mpung") agar diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan pekerjaan.
4. Tari Tatak Muat Page/ Menabi Page
Tatak Muat Page/ Menabi Page menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen padi, mengerrik (Memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan telapak kaki), membawa pulang kerumah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen. Taktak ini menggambarkan kegembiraan dari para muda-mudi. Hal ini terjadi karena pada zaman dahulu, para muda-mudi di daerah Pakpak hanya dapat bertemu dan berbicara lebih dekat satu sama lain pada saat masa panen. Tatak ini menggambarkan tentang kegembiraan dalam memanen padi.
5. Tari Tatak Renggisa
Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya. Tatak Renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang Renggisa yang berwarna putih dengan Renggisa yang berwarna hitam terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.
6. Tari Tatak Menerser Page (Tintoa Serser)
Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat panen Padi, Tatak ini menggambarkan bagaimana proses bercocok tanam mulai dari memanen padi "menabi", mengerrik, membersihkan dan membawa pulang hasil panen padi tersebut.
7. Tari Tatak Nantampuk Emas
Tatak Nantampuk Mas berarti tarian putri Nantampuk Mas, dinamakan Nantampuk Mas, karena dulunya Tatak ini hanya ditarikan oleh putri raja (Beru Pertaki) yang bergelar Nantampuk Mas. Dalam kesehariannya, sang putri selalu mengisi waktu senggangnya dengan menari bersama para dayang di kediamannya, atau yang dalam bahasa Pakpak disebut jero. Dikarenakan ketidaksengajaan para dayang menarikan Tatak tersebut di luar istana, membuat Tatak ini akhirnya di kenal oleh masyarakat Pakpak di luar istana.
Pada masa sekarang ini, masyarakat Pakpak lebih mengenal Tatak Nantampuk Mas sebagai Tatak persembahan ini ingin menunjukkan bagaimana keramah tamahan perempuan-perempuan Pakpak kepada para tamu-tamu undangan, yang biasanya di pertunjukan dalam upacara seremonial pemerintahan maupun acara hiburan yang dipertunjukkan di lapangan maupun gedung-gedung pemerintahan.
Penarinya terdiri atas tiga atau tujuh orang perempuan maupun lebih, namun harus ganjil dan merupakan perempuan-perempuan pilihan yang berambut panjang serta merupakan gadis-gadis tercantik yang ada di suku tersebut.
Tatak Nantampuk Mas merupakan salah satu seni tari tradisi yang ada pada masyarakat Pakpak yang sudah terintegrasi menjadi identitas mereka.
Tatak Nantampuk Mas ini diiringi oleh repertoar Anggun Pola yang terdiri atas alat musik kalondang, kucapi, lobat, gendang sitellu-telludan gung sada rabaan.
Pada masa sekarang ini, tatak Nantampuk Mas ini dapat kita lihat pada upacara-upacara seremonial adat, pemerintahan, maupun hiburan yang ditampilkan pada saat menyambut tamu-tamu atau undangan pada sebuah acara. Tatak Nantampuk Mas ini selalu ditampilkan untuk tetap terjaga kelestariannya.
Agar generasi muda sekarang tidak lupa ataupun dapat mengetahui keberadaan Tatak Nantampuk Mas ini.
8. Tari Tatak Tirismo Lae Bangkuang
9. Tari Tatak Ndembas
Tarian ini mirip dengan Tatak Nantampuk Emas, perbedaannya kalau Tatak ini boleh di tari kan oleh kaum ibu-ibu. Disebut Tatak Ndembas, karena tarian ini di tari kan sambil bernyanyi dan umumnya tarian ini merupakan ungkapan penyesalan ataupun pelampiasan dari para ibu-ibu yang mengalami kawin paksa ataupun yang mengalami tekanan-tekanan sehingga mengharuskan untuk menikah. Isi daripada nyanyian yang dinyanyikan pun juga merupakan ungkapan-ungkapan kekesalan ataupun hal-hal yang mengganjal di hati dikarenakan mereka tidak dapat melawan kata orangtuanya.
10. Tari Tatak Perampuk-ampuk
Tatak ini menggambarkan tentang keharmonisan yang terjalin antara kaum muda-mudi yang ada dalam kebudayaan masyarakat Pakpak.
11. Tari Tatak Balang Cikua
Dalam kepercayaan suku Pakpak Balang Cikua "Cangcorang" dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang Cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan tidak tau arah pulang dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut menangkap Balang Cikua "Cangcorang" dan bertanya kemana arah untuk keluar dari hutan.
12. Tari Tatak Mendedohi/ Menganjaki Takal-Takal
Taktak ini dulunya adalah rangkaian upacara ritual bagi orang Pakpak, dimana mereka menginjak-injak kepala musuh atau tawanan yang sudah di penggal dan kemudian di rebus. Namun sekarang tatak ini di tari kan dengan menggunakan replika kepala manusia untuk di injak dan sudah menjadi bagian pertunjukan bagi masyarakat Pakpak.
13. Tari Tatak Persembahan
Tari Tatak ini biasanya dibawakan pada pembukaan acara dan bertujuan untuk memberikan sambutan dan selamat datang kepada para tamu dan undangan dalam suatu kegiatan. Tari ini biasa diiringi dengan lagu.
14. Tari Tatak Memuro
Tatak Memuro menceritakan tentang kegiatan menjaga tanaman padi ditengah sawah yang penuh dengan kesunyian dan berusaha untuk melindungi tanaman padi dari berbagai ancaman binatang perusak seperti burung, tikus dan hewan-hewan perusak lainnya.
15. Tari Tatak Mengindangi
Tatak ini menggambarkan tentang suasana menumbuk padi pada masyarakat Pakpak. Dan Tari ini menggambarkan tentang muda-mudi mulai dari tahap berkenalan hingga menjalin hubungan pada saat menumbuk padi. Pada saat perempuan mulai menumbuk padi, maka pemuda-pemuda yang ada di kampung tersebut akan berdatangan karena mendengar suara tumbukan lesung. Sehingga terjadilah perkenalan dengan saling berbalas pantun.
16. Tari Tatak Mendedah
Tatak ini menggambarkan tentang bagaimana seorang ibu mengasuh bayinya. Tatak ini hanya dilakukan oleh para perempuan.
17. Tari Tatak Kuda-Kuda
18. Tari Tatak Graha (Persiapan Perang)
19. Tari Tatak Moccak/Moncak (Tari Pencak Silat)
20. Tari Tatak Ranggo Jodi
21. Tari Tatak Nandorbin
22. Tari Tatak Kipudung
23. Tari Tatak Adat
24. Tari Tatak Mersulangat
Batak | Cerita Batak | Sejarah Batak | Batak Pakpak | Batak Toba | Batak Karo | Batak Mandailing | Batak Simalungun | Batak Angkola | Sejarah Batak | Lagu Batak | Perkawinan Batak | Pernikahan Batak | Adat Batak | Tentang Batak | Foto Batak | Tarian Batak | Pakaian Batak | Ulos Batak | Artikel Batak | Kami Batak
Berikut jenis tarian tradisional Pakpak :
1. Tari Tatak Menapu Kopi/ Memupu
Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di Tanah Pakpak. Tatak Muat Kopi ini menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi (petani) di kampungnya saat datang musim panen.
2. Tari Tatak Garo Garo
Tari ini menggambarkan kehidupan burung, terbang kesana kemari mencari makan dan bersendau gurau dengan kawan-kawannya. Tatak Garo Garo merupakan tatak yang menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang mencari pasangan di kampungnya namun tidak juga menemukannya karena pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut membawa pulang sang kekasih. Tatak ini biasa diiringi dengan lagu pertangis-tangis Menci. Masyarakat Pakpak sendiri menari-kan tarian ini ketika masa panen tiba yang menandakan sukacita masyarakat atas panen yang berlimpah.
3. Tari Tatak Dembas Simanguda
Tari ini menceritakan tentang doa dan mohon berkat petani yang disampaikan kepada nenek moyang (Sarat spiritual magis yaitu animisme karena menyebut berkali-kali "Mpung") agar diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan pekerjaan.
4. Tari Tatak Muat Page/ Menabi Page
Tatak Muat Page/ Menabi Page menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen padi, mengerrik (Memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan telapak kaki), membawa pulang kerumah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen. Taktak ini menggambarkan kegembiraan dari para muda-mudi. Hal ini terjadi karena pada zaman dahulu, para muda-mudi di daerah Pakpak hanya dapat bertemu dan berbicara lebih dekat satu sama lain pada saat masa panen. Tatak ini menggambarkan tentang kegembiraan dalam memanen padi.
5. Tari Tatak Renggisa
Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya. Tatak Renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang Renggisa yang berwarna putih dengan Renggisa yang berwarna hitam terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.
6. Tari Tatak Menerser Page (Tintoa Serser)
Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat panen Padi, Tatak ini menggambarkan bagaimana proses bercocok tanam mulai dari memanen padi "menabi", mengerrik, membersihkan dan membawa pulang hasil panen padi tersebut.
7. Tari Tatak Nantampuk Emas
Tatak Nantampuk Mas berarti tarian putri Nantampuk Mas, dinamakan Nantampuk Mas, karena dulunya Tatak ini hanya ditarikan oleh putri raja (Beru Pertaki) yang bergelar Nantampuk Mas. Dalam kesehariannya, sang putri selalu mengisi waktu senggangnya dengan menari bersama para dayang di kediamannya, atau yang dalam bahasa Pakpak disebut jero. Dikarenakan ketidaksengajaan para dayang menarikan Tatak tersebut di luar istana, membuat Tatak ini akhirnya di kenal oleh masyarakat Pakpak di luar istana.
Pada masa sekarang ini, masyarakat Pakpak lebih mengenal Tatak Nantampuk Mas sebagai Tatak persembahan ini ingin menunjukkan bagaimana keramah tamahan perempuan-perempuan Pakpak kepada para tamu-tamu undangan, yang biasanya di pertunjukan dalam upacara seremonial pemerintahan maupun acara hiburan yang dipertunjukkan di lapangan maupun gedung-gedung pemerintahan.
Penarinya terdiri atas tiga atau tujuh orang perempuan maupun lebih, namun harus ganjil dan merupakan perempuan-perempuan pilihan yang berambut panjang serta merupakan gadis-gadis tercantik yang ada di suku tersebut.
Tatak Nantampuk Mas merupakan salah satu seni tari tradisi yang ada pada masyarakat Pakpak yang sudah terintegrasi menjadi identitas mereka.
Tatak Nantampuk Mas ini diiringi oleh repertoar Anggun Pola yang terdiri atas alat musik kalondang, kucapi, lobat, gendang sitellu-telludan gung sada rabaan.
Pada masa sekarang ini, tatak Nantampuk Mas ini dapat kita lihat pada upacara-upacara seremonial adat, pemerintahan, maupun hiburan yang ditampilkan pada saat menyambut tamu-tamu atau undangan pada sebuah acara. Tatak Nantampuk Mas ini selalu ditampilkan untuk tetap terjaga kelestariannya.
Agar generasi muda sekarang tidak lupa ataupun dapat mengetahui keberadaan Tatak Nantampuk Mas ini.
8. Tari Tatak Tirismo Lae Bangkuang
9. Tari Tatak Ndembas
Tarian ini mirip dengan Tatak Nantampuk Emas, perbedaannya kalau Tatak ini boleh di tari kan oleh kaum ibu-ibu. Disebut Tatak Ndembas, karena tarian ini di tari kan sambil bernyanyi dan umumnya tarian ini merupakan ungkapan penyesalan ataupun pelampiasan dari para ibu-ibu yang mengalami kawin paksa ataupun yang mengalami tekanan-tekanan sehingga mengharuskan untuk menikah. Isi daripada nyanyian yang dinyanyikan pun juga merupakan ungkapan-ungkapan kekesalan ataupun hal-hal yang mengganjal di hati dikarenakan mereka tidak dapat melawan kata orangtuanya.
10. Tari Tatak Perampuk-ampuk
Tatak ini menggambarkan tentang keharmonisan yang terjalin antara kaum muda-mudi yang ada dalam kebudayaan masyarakat Pakpak.
11. Tari Tatak Balang Cikua
Dalam kepercayaan suku Pakpak Balang Cikua "Cangcorang" dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang Cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan tidak tau arah pulang dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut menangkap Balang Cikua "Cangcorang" dan bertanya kemana arah untuk keluar dari hutan.
12. Tari Tatak Mendedohi/ Menganjaki Takal-Takal
Taktak ini dulunya adalah rangkaian upacara ritual bagi orang Pakpak, dimana mereka menginjak-injak kepala musuh atau tawanan yang sudah di penggal dan kemudian di rebus. Namun sekarang tatak ini di tari kan dengan menggunakan replika kepala manusia untuk di injak dan sudah menjadi bagian pertunjukan bagi masyarakat Pakpak.
13. Tari Tatak Persembahan
Tari Tatak ini biasanya dibawakan pada pembukaan acara dan bertujuan untuk memberikan sambutan dan selamat datang kepada para tamu dan undangan dalam suatu kegiatan. Tari ini biasa diiringi dengan lagu.
14. Tari Tatak Memuro
Tatak Memuro menceritakan tentang kegiatan menjaga tanaman padi ditengah sawah yang penuh dengan kesunyian dan berusaha untuk melindungi tanaman padi dari berbagai ancaman binatang perusak seperti burung, tikus dan hewan-hewan perusak lainnya.
15. Tari Tatak Mengindangi
Tatak ini menggambarkan tentang suasana menumbuk padi pada masyarakat Pakpak. Dan Tari ini menggambarkan tentang muda-mudi mulai dari tahap berkenalan hingga menjalin hubungan pada saat menumbuk padi. Pada saat perempuan mulai menumbuk padi, maka pemuda-pemuda yang ada di kampung tersebut akan berdatangan karena mendengar suara tumbukan lesung. Sehingga terjadilah perkenalan dengan saling berbalas pantun.
16. Tari Tatak Mendedah
Tatak ini menggambarkan tentang bagaimana seorang ibu mengasuh bayinya. Tatak ini hanya dilakukan oleh para perempuan.
17. Tari Tatak Kuda-Kuda
18. Tari Tatak Graha (Persiapan Perang)
19. Tari Tatak Moccak/Moncak (Tari Pencak Silat)
20. Tari Tatak Ranggo Jodi
21. Tari Tatak Nandorbin
22. Tari Tatak Kipudung
23. Tari Tatak Adat
24. Tari Tatak Mersulangat
Batak | Cerita Batak | Sejarah Batak | Batak Pakpak | Batak Toba | Batak Karo | Batak Mandailing | Batak Simalungun | Batak Angkola | Sejarah Batak | Lagu Batak | Perkawinan Batak | Pernikahan Batak | Adat Batak | Tentang Batak | Foto Batak | Tarian Batak | Pakaian Batak | Ulos Batak | Artikel Batak | Kami Batak
Thanks for reading & sharing FACE BATAK
0 komentar:
Posting Komentar