BATAK NETWORK - Horas ma dihita saluhutna. Kali ini, kita mencoba memaparkan sebuah renungan bagi sahabat-sahabat kita yang beragama Kristen. Barangkali tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Foto ilustrasi (Sumber: Google) |
Jalan TUHAN sempurna dan indah pada waktu-Nya
Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun." (Kejadian 41:16 )
Selama bertahun-tahun kelihatannya musuh-musuh Yusuf menang atas diri Yusuf. Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya oleh karena visi (mimpi), dan perlakuan khusus dari ayahnya. Kemudian Yusuf dijual dan dibawa ke Mesir (lihat di Kejadian 37). Di Kejadian 40:15 dia berkata : “Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sinipun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
Ia tidak berbuat jahat, tetapi ia dijebloskan ke dalam penjara. Meskipun demikian, dalam setiap krisis yang terjadi dalam hidupnya, ia tetap yakin bahwa TUHAN menyertai dia. I a tidak menuduh TUHAN tidak perduli terhadap dirinya.
Waktu Yusuf dipanggil Firaun untuk menafsirkan mimpinya, Yusuf dengan tegas mengatakan bahwa TUHANlah yang akan menyingkapkan tafsiran mimpi itu. Saat Yusuf dibebaskan dari penjara pun sudah ditentukan secara sempurna oleh DIA yang “…. karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya" (Efesus 1:11).
Walau Yusuf banyak mengalami kejadian yang pahit. Ia tetap menjaga agar hatinya tetap lembut, hangat, dan manis terhadap TUHAN.
Dalam kehidupan kita pun ada saat-saat kelihatannya TUHAN sedang diam saja. Namun sesungguhnya cara TUHAN bekerja lain dari cara manusia. Tentu saja Bapa Surgawi kita yang hikmat-NYA sempurna sedang bekerja menyelesaikan kehendak-Nya. Allah tidak dapat kita nilai melalui keadaan sekeliling kita. Pujilah TUHAN dalam segala keadaan hidup kita. Janganlah menunggu samapi kesulitan berlalu, baru kita memuji-Nya.
“O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! “ (Roma 11:33)
Perenungan: TUHAN mengizinkan banyak penderitaan menimpa kehidupan kita, karena melalui semuanya itu kta dapat mengalami kuasa TUHAN bekerja dalam diri kita, membentuk kita menjadi seperti yang dikehendaki-Nya.
Oleh: Robert Silaen
Sumber: Akun facebook Robert Silaen II
Thanks for reading & sharing FACE BATAK
0 komentar:
Posting Komentar