Ai dia do dah

Ai dia do dahhhhh,...!!""

HORAS — Guna mendukung suaminya yg akan ikut bersaing di Pilkada, Nai Happi tidaklah mudah mengumpulkan Inang-inang untuk melakukan sosialisasi. Maklum Dia dan sang suami bukanlah Putra daerah itu dan selama ini mereka tinggal di Jakarta dan baru Urusan Pilkada ini pulak pernah ke Daerah Pemilihannya.

Atas saran temannya, Nai Happi pun menunjuk Nai Idaon salah seorang sosialita kelas kecamatan untuk meluruskan niatnya. Merasa mendapat "durian runtuh" atas penunjukkan itu, Nai Idaon pun menerima dengan senang hati dengan bayaran yang telah disepakati. Dan lagi-lagi Nai Idaon pun tidak gampang mengumpulkan Inang-inang sesuai permintaan.

Merasa sudah tanggung jawabnya dengan modal nekad, Nai Happi pun mengundang inang-inang dari berbagai profesi untuk menghadiri sosialisasi itu dengan lebih dulu menyebar isu akan ada pemutaran film "TOBA DREAM" pada acara itu.

Ternyata kiat Nai Idaon berhasil juga, banyak Inang-inang sambil membawa anaknya berbondong-bondong ke tempat acara diadakan.

Para inang-inang yang sudah berkumpul di ruangan Aula sederhana, sudah berkumpul dan duduk dengan manis layaknya menonton bioskop. Mereka sangat yakin karena di ruangan itu memang disediakan slide proyektor, dan mereka berfikir itu adalah layar Film.

Acara pun dimulai, dan Nai Happi pun muncul sebagai pembicara tunggal. Dan para inang inang sudah mulai gelisah karena hampir satu jam berbicara, film TOBA DREAM pun tak kunjung diputar. Salah seorang inang-inang berbisik pada inang-inang lain yang duduk disampingnya, "Eda, ai boasa dang diputar dope film i ateh,,?" Bisiknya pada ibu sebelahnya, dan si inang sebelahnya Menjawab, "Tenang ma eda, habis on do ra, tapaima ma" bisik inang itu sambil memakan bonbon Hacksnya sisa kemarin.

Karena tak sabar, inang-inang tadi pun berdiri saat Nai Happi calon inanta ni Walikota berbicara, "Soo joo Eda" katanya sambil membetulkan mandarnya yang hampir peut, "Ai na so jadi di filim i? Sai makkatai hamu sian nangkin." Katanya setengah berteriak, dan Nai Happi pun menjawab, "Pilim apa eda? inikan sosialisasi bukan acara bioskop" jawab Nai Happi, dan si inang tadi menjawab "Bahhh nga mauffff be.. Katanya ada pilim Toba Dream, eeeehhh aha do tahe. Toba derrremm dia do?" Dan mendengar itu Nai Happi menjawan "Ooo.. Eda.. Ini kan dari tadi saya sudah jelaskan, kita akan buat Kota ini seperti yang di pilim Toba dream itu, apa eda tidak dengar dari tadi? "Dan si Inang tadi pun menjawab,," EEeee edakku, paso ma hata-hata munai, Ro au tuson dang na lao mambege carita muna i.. Naneng manonton pilim i do. Dang boi songoni, so Inanta ni Walikota dope nga margabus, di hamu ma walikota munai, sappulu taon au wali murid dang hea huula gabus. On, baru naeng inanta di walikota dope, anggo songoni, dihamuma walikota munai" Katanya sambil beranjak keluar.

Dan si inang yang disampingnya juga menjawab "Baaahhh tutu, ai dia do dah, iada hutadikkon pangaloppanku, au pe lima taon wali kelas dang hea huula gabus, dihamuma on" katanya sambil kaluar, dan tiba tiba dia berbalik lagi, dan berteriak dari pintu sambil berkata. "Alai molo adong pembagian, naeng cair taruhon tu jabu da,"katanya sambil menyeret sendalnya dan inang-nang lain pun bubar.


Choky Pardede

Thanks for reading & sharing FACE BATAK